Monday, September 10, 2018

kisah nabi musa AS menghadapi fir'aun dan para tentaranya


KISAH NABI MUSA AS MENGHADAPI FIR’AUN DAN BALA TENTARANYA

kisah nabi musa AS menghadapi fir'aun dan bala tentaranya










Nabi Nabi AS. Adalah  anak laki-laki dari seorang ibu  yang benama Yukabad dan seorang ayah yang bernama imran.  Beliau bersaudara dengan nabi  Harun AS.Nabi Musa as. dilahirkan ketika zaman pemerintahan Raja Fir’aun. Fir’aun merupakan seorang raja yang zalim, takabur, bahkan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Siapa saja yang  tidak menuruti semua  perintahnya, maka mati adalah hukumannya.
Suatu hari Fir’aun bermimpi bahwa negeri Mesir habis terbakar. Semua rakyatnya mati kecuali orang-orang israil yang masih tetap hidup. Ketika fir’aun bangun. Ia segera mencari ahli nuj
um untuk menakwilkan arti  mimpinya itu jawaban yang diperoleh dari para ahli nujum ialah mimpinya merupakan pertanda akan datang nya seorang laki-laki dari Bani Israil yang akan menjatuhkan kekuasaanya.
Mendengar jawaban itu. Fir’aun segera memerintah seluruh tentaranya untuk memeriksa setiap rumah penduduk dan membunuh setiap bayi-bayi dari bani israil. Keputusannya itu diumumkan ke seluruh pelosok negri agar semua rakyat mematuhi undang-undang itu.

Nabi Musa As Dilahirkan
Allah SWT memberi ilham kepada ibu Nabi Musa AS. untuk menghanyutkan bayinya itu ke sungai NiL.Dengan kekuasaan-Nya. Bayi Musa AS. terapung di dalam sebuah peti dan berjalan mengikuti arus sungai menuju kolam pemandian istana Fir’aun Akhirnya. Itu ditemukan oleh Siti Asia istri Fir’aun yang kemudian di  bawanya ke dalam istana.
Melihat bayi di tangan istrinya, Fir’aun segera menghunus pedangnya untuk membunuh bayi laki-laki yang berada di tangan istrinya itu. Kemudian. Siti Asiah melindunginya seraya berkata ‘’Bayi ini jangan di bunuh,  sebaiknya kita jadikan ia sebagai anak angkat, karena aku sudah menyayanginya dan bukanlah kita tidak memiliki anak? Mendengar itu, Fir’aun akhirnya tak bisa  berbuat apa-apa. Maka sejak itulah Nabi Musa diangkat sebagai anaknya.

Nabi Musa AS Dilahirkan
Allah SWT  memberi ilham kepada ibu Nabi Musa AS. untuk menghanyutkan bayinya itu kesungai nil. Dengan kekuasan allah, bayi nabi musa As terapung didalam sebuah peti dan berjalan mengikuti arus sungai menuju kolam pemandian istana firaanu. Akhirnya peti itu ditemukan oleh siti aisyah istri raja fir’aun yang kemudian dibawa kedalam istana.
Melihat bayi di tangan istrrinya, fir’aun segera menghunus pedanagnya untuk membunuh bayi laki –laki yang berada di tangan istrinya itu. Kemudian siti asiah  melindungi anak itu serya berkata “bayi ini jangan dibunuh, sebaiknya kita  jadikan ia anak angkat, karena aku sudah menyayanginnyan dan bukankah kita tidak memiliki anak? Mendengar itu Fir’aun akhirnya tak bisa berbuat apa – apa maka sejak itulah nabi musa diangkat sebagai anaknya.

Nabi Musa AS Kembali Dipertemukan Oleh Ibunya
Siti hajar mencari wanita yang bisa menyusukan bayinya itu, kemudian atas iradat  Allah, maka terpilihlah ibu kandung Nabi musa untuk mrnyusuinya. Karena saata itu tidak ada satupun air susu wanita yang diminum oleh nabi musa kecuali ibu kandungnya sendiri. Begitulah cara Allah mempertemukan kembali nabi musa AS kepangkuan ibunya. Seperti telah dijelaskan dalam firman Allah SWT:
Artinya: “ maka kami kembalikan musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa jaji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.(QS.Al-Qashash:13)
Alangkah gembiranya siti asiah bisa menemukan orang yang tepat yang dapat menyusukan anak angkatnya yang tak lain ibu kandungnya sendiri. Selain memperoleh upah besar dari kerajaan atas pekerjaan itu. Ibu nabi musa merasa tenang tanpa rasa takut akan dibunuhnya nabi musa oleh tentara fir’aun.

Nabi Musa Ketika Dewasa
Setelah menginjak dewasa. Nabi musa AS diberikan anugerah oleh ALLAH SWT, ilmu pengetahuan dan pangkat  kenabian serta diberi kitab taurat untuk menghadap dan menaklukkan fir’aun.
Nabi musa meninggalkan istana fir’aun karena mendapat kabar bahwa fir’aun berencana buruk terhadapnya dan memerintahkan tentaranya untuk menangkapnya. Hal itu terjadi karena salah satu rakyatnya ada yang mati terbunuh oleh nabi musa saat ia mendamaikan perkelahian dua orang, dari bangsa Bani israil dan Qibthi(bangsa fir’aun).
Dengan rasa cemas ia meninggalkan kota sebagai hal ini telah dijelaskan dalam QS. Al Qashas ayat 21
“maka keluarlah musa dari kota itu dengan rasa takut menggu – nunggu  dengan khawatir ia berdoa “ ya tuhanku selamatkanlah aku dari orang – orang yang zalim itu”
Nabi musa pergi tanpa tahu arah dan tujuan. Beliau hanya berjalan mengikuti langkah kakinya dengan rasa cemas dan khawatir karena takut dikejar oleh tentara fir’ aun. Saat beliau beristirahat, beliau melihat 2 orang gadis yang tengah berebut air untuk hewan ternaknya. Kemudian nabi musa membantu untuk mengambil air  dan meminumkannya kepada ternak – ternaknya. Setelah kedu gadis itu pulang, ia kembali menjumpai nabi musa dan mengundangnya untuk kerumah. Ternyata  kedua gadis itu adalah putri nabi syu’aib.
Setelah bertemu dan dijamu dengan penuh hormat, keudian beliau menceritakan apa yang terjadi dengan dengan dirinya, bahwa ia sedang dikejar oleh tentara fir’aun maka nabi syuaib berkata; “jangan takut sesungguhnya engkau telah lepas dari kaum zalim.
Nabi syu’aib menawarkan kepada nabi musa untuk mengambil salah seorang dari putrinya agar dijadikan sebagai istrinya. Dalam surat Al-Qashas ayat 27 dijelaskan;
“ berkatalah dia (Syu’aib) “ sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu kerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah kebaikan sdari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan insyaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang – orang yang baik.
Akhirnya nabi musa  menerim dan menyetujui tawaran nabi syu’aib. Maka kawinlah ia dengan salah satu putri Nabi syu’aib.

Nabi Musa Kembali Kemesir Dan Menghadapi Fir’aun
Dalam perjalanan kembali ke mesir bersama keluarganya. Nabi musa mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Dimana peristiwa itu terjadi dan diabadikan dalam QS. Qashash ayat 29 – 32
Ketika sampai dimesir ia mengajak fira’aun untuk kembali kejalan yang benar seraya menunjukkan kedua mukjizatnya yang baru ia peroleh dari Allah SWT. Melihat itu fir’aun sangat murka dan memanggil semua tukang sihirnya dan menyiksa istrinya hingga menemui ajalnya.

Tenggelamnya Fir’ Aun Di Laut Merah
nabi musa beserta pengikutnya dikejar oleh fir’aun dan tentaranya hingga di tepi laut merah. Sampai disana nabi musa dan para pengikutnya kebingungan karena menemui jalan buntu sedangkan mereka sudah terkepung oleh fir’aun dan tentaranya. Maka turunlah firman Allah SWT untuk menolongnya, sebagaimana disebutkan dalam alquran:
artinya: dan ingatlah ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan fir’aun dan tentaranya. Maka turunlah firman Allah untuk menolongnya, sebagaimana disebutkan dalam AL- quran;
artinya: dan (ingatlah) ketika kami belah laut untukmu. Lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (fir’aun) dan pengikut – pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan”(QS.Al-Baqoroh;50).
Dalam peristiwa itu Allah mewayuhkan kepada nabi musa AS, agar memukulkan tongkatnya ke permukaan laut, kemudian nabi musa segera memukulkan tongkatnya dan tiba – tiba air laut itu terbelah menjadi jalan yang bisa dilewatinya dan para pengikutnya,
Tidak lama kemudian fir’aun dan bala tentaranya menyusul melewati jalan tersebut sambil merasa takut. Kemudian setelah nabi musa dan para pengikutnya sampai didaratan, maka Allah memerintahkan kepada nabi musa agar secepatnya memukulkan tongkatnya ke lautan dan seketika itu pula nabi musa memukulkan tongkatnya, lalu tiba tiba air lautan yang terbelah itu kembali menjadi airlaut seperti semula, maka tenggelamlah raja Fir’aun dan bala tentaranya di laut merah.
Inilah kisah dan sejarah singkat nabi musa AS. Dan perlu diketahui bahwa nabi musa AS, WAFAT di padang tih dalam usia 120 tahun, semoga kisah nabi musa AS ini dapat menjadi ilmu baru dan manfaat bagi kita semua yang mengamalkannya
Aaaamiiinnn.....

3 comments:

  1. Artinya: “ maka kami kembalikan musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa jaji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.(QS.Al-Qashash:13)

    ReplyDelete
  2. masyaALLAH akhir yang raja Fir’aun dan bala tentaranya di laut merah yg sungguh mengenaskan.

    ReplyDelete
  3. Nabi musa AS diberikan anugerah oleh ALLAH SWT, ilmu pengetahuan dan pangkat kenabian serta diberi kitab taurat untuk menghadap dan menaklukkan fir’aun.

    ReplyDelete