NABI ADAM MENURUT ISLAM
Sedangkan Hawa lahir ketika adam berusia 130
tahun. Al-Qur’an membuat kisah adam dalam beberapa surat, diantaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.
Menurut ajaran agama abrahamik, anak-anak
adam dan hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan
bersamaan dengan seseorang bayi perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya
dengan anak gadisnya yang sekembar dengannya.
Menurut
ibnu Humayd, ibnu ishaq, dan salamah, anak-anak adam adalah Qabil dan iqlima,
Habil dan Labuda, sith dan azura, ashut dan saudara perempuannya, ayah dan
sauradara perempuannya, balagh dan saudara perempuannya, athati dan saudaran perempuannya,
tawbah dan saudara perempunnya, Darabi dan saudara perempuannya, hadaz dan
saudara perempuannya, yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara
perempuannya, dan Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak adam
sejumlah 40.
Wujud Adam
Menurut hadist Muhammad yang diriwayatkan oleh imam
bukhari, adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27
,432 meter) hadist mengenai ini pula di temukan dalam riwayat imam muslim dan
imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda.
Sosok
adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan ia bukan
makhluk purba. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju. Turun ke muka bumi
bisa sebagai maklhuk asing dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan
cerdas, dari perdaban di bumi sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah
menunjuknya sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi.
Dalam
gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh
Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain
sebelumnya dan di ciptakan dalam bentuk
yang terbaik. Sesuai dengan surah Al
Israa’70, yang berbunyi:
‘’...dan sesungguhnya telah kami
muliakan anak-anak adam, kami angkat mereka didaratan dan di lautan, kami beri
mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.’’
QS. Al-Isra’ 17-70
Dalam surah at-Tiin ayat 4 yang
berbunyi:
‘’sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.’’
QS. At-Tin 95:4
Menurut
riwayat di dalam Al-Qur’an, ketika Nabi Adam as baru selesai diciptakan oleh
Allah,
Seluruh
malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya
itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk
yang pernah ada. Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba menurut
Charles Darwin, yang di gambarkan berjalan dengan empat kak idan menjadi
makhluk purba seadanya.
Makhluk Sebelum Adam
Mengenai penciptaan Adam sebagai
khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur’an:
‘’...dan (ingatlah) ketika tuhanmu
berfirman kepada malaikat; ‘’sesungguhnya aku hendak menjadi seorang khalifah
di bumi’’, mereka bertanya (tetang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata):
‘’Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak
menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah
(berbunuh-bunuhan), padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-mu dan
mencusikan-mu?’’ tuhan berfirman: ‘’sesungguhnya aku mengetahui akan apa yang
kamu tidak mengetahuinya.’’
QS. Al-Baqarah 2:30
Menurut
syariat islam, Adam tidak diciptakan di bumi, tetapi diturunkan dimuka bumi
sebagai manusia dan diangkat (ditunjuk) Allah sebagai khalifah
(pemimpin/pengganti/penurus) di muka bumi atau sebagai makhluk pengganti yang
sebelumnya sudah ada makhluk lain. Maka dengan kata lain adalah, Adam’ bukanlah
makhluk berakal pertama’’yang memimpin di bumi.
Dalam
Al-Qur’an di sebutkan tiga jenis makhluk
berakal yang yang di ciptakan Allah yaitu, jin dan malaikat. Manusia dan
jin memiliki tujuan penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki
akal yang dinamis dan nafsu namun hidup pada di mensi yang berbeda. Sedangkan malaikat
hanya memiliki akal yang statis dan tidak memiliki nafsu karena tujuan
penciptanya sebagai pesuruh Allah. Tidak tertutup kemungkinan bahwa ada makhluk
berakal lain selain ketiga makhluk ini.
Dari
ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat
kerusakan yang di maksud oleh malaikat padaa ayat di atas.
Surah
Al hijr ayat 27 berisi
‘’... dan kami telah menciptaka jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas.’’
QS. Al-Hijr 15:27
Dari
ayat ini, ulama berpendapat bahwa makhluk berakal yang dimaksud tidak lain
adalah jin seperti dalam kitab tafsir ibnu katsir mengatakan:’’yang dimaksud
dengan makhluk sebelum adam diciptakan adalah jin yang suka berbuat kerusuhan.’’
Menurut
salah seorang perawih hadist yang bernama thawus al-yamani, salah satu penghuni
sekali gus penguasa/pemimpin di muka adalah dari golongan jin.
Penciptaan Adam
Setelah Allah menciptakan bumi,
langit, dan malaikat, Allah berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang
nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, mengisi, serta memelihara bumi
tempat tinggalnya. Saat Allah mengumumkan para malaikat akan kehendak-nya untuk
menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang
terhadap ketentuan-nya dan melakukan kerusakan
di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
‘’Mengapa
engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’’
QS. Al-Baqarah 2:30
Allah kemudian berfirman untuk
menghilangkan keraguan para malaikat-nya:
QS. Al-Baqarah 2:30
Lalu
diciptakan Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur
hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka
ditiupkanlah roh kedalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang
sempurna.
Kesombongan Iblis
Saat semua makhluk penghuni
surga bersujud menyaksikan keagungan Allah itu, hanya iblis dari bangsa jin
yang membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya
mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam. Hal itu disebabkan karena iblis
merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan
lumpur. Kebanggaan akan asal usul
Menjadikannya
sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti makhluk surga
yang lain.
Disebabkan
oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum iblis dan mengusirnya dari
surga dan mengeluarkanya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat
yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak.
Iblis
dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah untuk
diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah memperkenankan permohonannya
itu. Iblis mengancam akan menyesatkan adam sehingga ia terusir dari surga. Ia juga
bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segalah arah untuk untuk meninggalkan
jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya. Allah kemudian
berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-nya yang beriman
dengan sepenuh hati.
Pengetahuan Adam
Allah
hendak menghilangkan paandangan miring dari para malaikat terhadap adam dan
menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-nya yang menyatakan Adam sebagai
penguasa bumi, maka Allah memerintahkan malaikat untuk menyebut nama-nama
benda. Para malaikat tidak sanggup menjawab firma Allah untuk menyebut
nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan
mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa
yang diajarkan-nya.
Adam
lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepad
para malaikat dan setelah di beritahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada
mereka bahwa hanya Allah lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta
mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini
menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis.sedangkan malaikat hanya
memiliki Akal Yang Statis Sehingga Hanya Mengetahui Hal-Hal Yang Diajarkan
Langsung Oleh Allah Saja.
Adam Menghuni Surga
Adam diberi kesempatan oleh Allah
untuk tinggal di surga dulu sebelum diturunkan ke bumi. Allah menciptakan
seorang pasangan untuk mendapinginya. Adam memberinya nama, Hawa. Menurut cerita
para ulama, hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu rusuk Adam sebelah kiri
sewaktu dia masih tidur sehingga saat dia terjaga, Hawa sudah beradadi
sampingnya. Allah berfirman kepada Adam:
‘’Hai
Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah
makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu orang-orang yang zalim,’’
QS.
Al-Baqarah 2:35
TIPU DAYA IBLIS
Sesuai dengan ancaman yang di ucapkan
saaat di usir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, iblis mulai
berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia di surga yang
tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang
oleh Allah kepada mereka.
Iblia
menipu mereka dengan mengatakan bahwah mengapa Allah melarang memakan buah
terlarang itu karena mereka akan hidup kekakl seperti tuhan apabila memakanya.
Bujukan itu terus menerus di berikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya
mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut. Jadilah mereka
melanggar ketentuan Allah sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah
berfirman:
‘’Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi
musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang di tentukan.’’Al-Baqarah 2:36
Mendengar
firman Allah tersebut,sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh
rayuan setan sehinggah mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat
kepada Allah dan setelah bertaubat mereka di terimah, Allah berfirman:
‘’turunlah kamu dari syurga itu! Kemudian
jika datang petunjuk-ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-ku,
niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.’’Al-Baqarah 2:38
Adam Dan Hawa Turun Ke Bumi
Adam
dan Hawa kemudian di turunkan ke bumi dan mempelajari cara hidup baru yang
berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan
sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang
beraneka ragam bentuknya.
Menurut
kisah Adam di turunkan di (sri lanka) di puncak bukit Srii pada dan hawa di
turunkan di arabia. Mereka akhirnya bertemu kembali di jabal rahma di dekat
mekah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali konon adam dan hawa
menetap di sri langka, kaarena menurut kisah daerah sri langkah nyaris mirip
dengan keadaan surga. Ditempat ini ditemukan jejak kaki adam yang berukuran
raksasa.
SEMOGA DAPAT MENJADI ILMU BARU
AAMIIINN.....
alhamdulillah selesai..
ReplyDeletemasyaAllah KISAH YANG LUAR BIASA
ReplyDeleteMASYAALLAH... KISAH YANG LUAR BIASA
ReplyDelete#nabiadamAS
ReplyDelete#SITIHAWA
Allah....
ReplyDeleteAllah....
ReplyDelete