Thursday, September 20, 2018

kisah nabi idris Alaihissalam lengkap

NABI IDRIS AS
kisah perjalanan hidup nabi idris alaihissalam

Adalah seorang rasul yang merupakan putera pertama kali diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam sendiri dan Shiyth AS. (Set menurut Yahudi dan Nasrani). Dalam Alkitab, Idris dikenal dengan nama Henekh. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Shiyth bin Adam AS yang mennjadi keturunan pertama yang diutus menjadi Nabi setelah Adam dan Shiyth. Menurut kitab tafsir, beliau hidup 1.000 tahun setelah Nabi Adam wafat.
Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, sertta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan lain sebagainya. Menurut suatu kisah, terdapat suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.
Nabi Idris diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwa untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.
Menurut buku berjudul The prophet of God Enoch: Nabiyullah Idris, Idris adalah sebutan atau nama arab bagi Enoch, nenek moyang Nabi Nuh. Beliau dinyatakan di dalam Al-Qur’an sebagai manusia pilihan Allah sehingga Dia mengangkat ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat. Beliau hidup sampai usia sampai usia 82 tahun.
1.Nabi Idris kedatangan Tamu
Nama Nabi Idris AS. yang sebenarnya adalah ‘Akhukh’.sebab beliau dinamakan Idris, karena beliau banyak membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.
Setiap hari Nabi Idris menjahit gamis (baju kemeja),setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai, kemudian pakaian itu diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan tanpa memintah upah. Walaupun demikian, Nabi Idris masih sanggup beribadah dengan amalan yang sukar untuk digambarkan. Sehingga Malaikat Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.
Kemudian Malaikat Maut bermohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi menemui Nabi Idris AS. setelah memberi salam, Malaikat pun duduk. Nabi Idris AS. mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu beliau menikmati makanan tersebut.
Kemudian baginda beribadah sepanjang malam. Pada suatu malam Malaikat Maut datang menemuinya, sambil membawa makanan dari Syurga. Nabi Idris menikmati makanan itu. Kemudian Idris berkata kepada Malaikat Maut: ‘’Wahai tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.’’Tetapi Malaikat itu menolaknya.
Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya, Malaikat Maut itu dengan setia menungguh sampai terbit matahari. Nabi Idris merasa hairah melihat sikap Malaikat itu.
Kemudian beliau berkata:’’Wahai tuan, mahukah tuan bersiar-siar bersama saya untuk melihat keindahan alam persekitar? Malaikat Maut menjawab: Baiklah Wahai Nabi Allah Idris.’’
Maka berjalanlah keduanya melihat alam persekitaran dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan hidup di situ. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun, maka Malaikat Maut berkata kepada Nabi Idris AS.: ‘’Wahai Idris, adalah tuan izinkan saya untuk mengambil ini untuk saya makan? Nabi Idris pun menjawab: ‘’Subhanallah, mengapa malam tadi tuan tidak mau memakan makanan yang halal, sedangkan sekarang tuan mau memakan yang haram?’’
2.Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris atas permintaannya.
Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris meneruskan perjalanan mereka. Tidak terasa oleh bahwa mereka telah bersiar-siar selama empat hari. Selama mereka bersahabat, Nabi Idris menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu. Segala tindak-tanduknya berbeda dengan sifat-sifat manusia. Akhirnya Nabi Idris tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya itu.
Kemudian beliau bertanya:’’Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya? Saya adalah Malaikat Maut.’’
‘’Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?’’ ‘’Benar ya Idris.’’
‘’Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mncabut nyawa-nyawa makhluk?’’
‘’Wahai Idris, selama empat hari banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.’’
‘’Wahai Malaikat Maut, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk ziarah atau untuk mencabut nyawaku?’’
‘’Saya datang untuk menziarahimu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.’’
‘’Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu, yaitu agar tuan mencabut nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan saya kembali, supaya aku dapat menyembah Allah setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut itu.’’
Malaikat Maut pun menjawab:’’Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun, melainkan hanya dengan keizinan Allah.’’
Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut, agar ia mencabut nyawa Idris AS. Maka dicabutnyalah nyawa Idris saat itu juga. Maka Nabi Idris pun merasakan kematan ketika itu.
Di waktu Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris itu, maka menangislah ia. Dengan perasaan hiba dan sedih ia bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu. Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun dihidupkan oleh Allah SWT kembali.
3. Malaikat Izrail membawa Nabi Idris ke Syurga dan ke Neraka
Kemudian Malaikat Maut memeluk Nabi Idris, dan ia bertanya:
‘’Wahai saudaraku, bagaimanakah tuan merasakan kesakitan maut itu? Bila seekor binatang dilapah kulitnya ketika ia masih hidup, maka sakitnya maut itu seribu kali lebih sakit daripadanya. Padahal-kelembutan yang saya lakukan terhadap tuan, Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai permintaan lagi kepada tuan, yaitu saya sungguh-sungguh berhasrat melihat Neraka, supaya saya dapat beribadah kepada Allah SWT lebih banyak lagi, setelah saya menyaksikan dahsyatnya api neraka itu. Wahai Idris AS. saya tidak dapat pergi ke Neraka jika tanpa izin dari Allah SWT.’’

Akhirnya Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut agar ia membawa Nabi Idris ke dalam Neraka. Maka pergilah mereka berdua ke Neraka.  Di Neraka itu, Nabi Idris AS. dapat melihat semua yang diciptakan Allah SWT untuk menyiksa  musuh-musuh-Nya. Seperti rantai-rantai yang panas, ular yang berbisa, kala, api yang membara, timah yang mendidih, pokok-pokok yang penuh cerduri, air panas yang mendidih dan lain-lain. Setelah merasa puas melihat keadaan Neraka itu, maka mereka pun pulang. Kemudian Nabi Idris AS. berkata kepada Malaikat Maut: ‘’Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai hajat yang lain, yaitu agar tuan dapat menolong saya membawa masuk ke dalam Syurga, tanpa perintah dari Allah SWT.’’ Jawab Malaikat Maut.
Lalu Allah SWT pun memerintahkan kepada Malaikat Maut supaya ia membawa Nabi Idris masuk ke dalam Syurga.
Kemudian pergilah mereka berdua, sehingga ,mereka sampai di pintu Syurga dan mereka berhenti di pintu tersebut. Dari situ Nabi Idris dapat melihat pemandangan di dalam Syurga.’Nabi Idris dapat melihat segala macam kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT untuk para wali-waliNya. Berupa buah-buahan, pokok-pokok yang indah dan sungai-sungai yang mengalir dan lain lain.
Kemudian Nabi Idris berkata:’’Wahai saudaraku Malaikat Maut, saya telah merasakan pahitnya maut dan saya telah melihat dahsyatnya api neraka. Maka mahukah tuan memohonkan kepada Allah untukku, agar Allah mengizinkan aku memasuki Syurga untuk dapat meminum airnya, untuk menghilangkan kesakitan mati dan dahsyatnya api Neraka?’’
Maka Malaikat Maut pun bermohon kepada Allah. Kemudian Allah memberi izin kepadanya untuk memasuki syurga dan kemudian harus keluar lagi. Nabi Idris pun masuk ke dalam Syurga, beliau meletakkan kasutnya di bawah salah satu pohon syurga, lalu ia keluar kembali  dari syurga. Setelah neliau berada diluar, Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut:’’Wahai Malaikat Maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam syurga. Malaikat Maut pun berkata: Masuklah ke dalam syurga, dan ambil kasut tuan.’’
Maka masuklah Nabi Idris, namun beliau tidak keluar lagi, sehingga Malaikat Maut memanggilnya:’’Ya idris, kelurlah!. Tidak Malaikat Maut, karena Allah SWT telah berfirman bermaksud:’’setiap yang berjiwa akan merasakan mati.’’
Terima kasih

Assalamualaikum..

1 comment:

  1. Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu, kemahiran, sertta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, seperti pengenalan tulisan, matematika, astronomi, dan lain sebagainya.

    ReplyDelete