Saturday, September 22, 2018

KISAH LENGKAP ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ lengkap


KISAH LENGKAP ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ SANG KHULAFAUR RASYIDIN
kisah sahabat nabi muhammad SAW yaitu abu bakar

Abu Bakar termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu  Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Quhafah yang diberi petunjuk. Nama lengkap Abu Bakar adalah ‘Abdullah bin ‘Utsman bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Quraisy. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai, dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya  ‘yang berkata benar’) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi’ raj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama ‘’Abu Bakar ash-Shiddiq’’.
Abu Bakar ash-Shiddiq dilahirkan di kota Mekah dari keturunan Bani Tamim , sub-suku bangsa Quraisy. Beberapa sejarah Islam mencatat ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar, serta dipercaya sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.
Masa bersma Nabi
Ketika Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, ia pindah dan hidup bersama Abu Bakar. Saat itu Muhammad menjadi tetangga Abu Bakar. Sejak saat itu mereka berkenalan satu sama lainnya. Mereka berdua berusia sama, pedagang dan ahli berdagang.
Memeluk Islam
Dalam kitab Hayatussahabah, bab Dakwa Muhammad kepada perorangan, dituliskan bahwa Abu bakar masuk Islam setelah diajak oleh Nabi.[2]Abu Bakar kemudian mendakwakan ajaran Islam kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas dan beberapa tokoh penting dalam islam lainnya.
Istrinya Qutaylah binti Abdul Uzzah tidak menerima Islam sebagai agama sehingga Abu Bakar menceraikannya. Istrinya yang lain, Ummu Ruman, menjadi Muslimah. Juga semua anaknya kecuali ‘Abd Rahman Abu Bakar, sehingga ia dan ‘Abd Rahman berpisah.
Penyiksa Oleh Quraisy
1. Sebagaimana yang juga dialami oleh para pemeluk Islam pada masa awal. Ia juga mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh penduduk Mekkah yang mayoritas masih memeluk agama nenek moyang mereka. Namun, penyiksaan terparah dialami oleh mereka yang berasal dari golongan budak. Sementara para pemeluk non budak biasanya masih dilindungi oleh para keluarga dan sahabat mereka, para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar membebaskan para budak tersebut dengan membelinya dari tuannya kemudian memberinya kemerdekaan.
2. Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Abu Bakar juga terikat dengan Nabi Muhammad secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad beberapa saat setelah Hijrah.
3. Selama masa sakit Rasulullah saat menjelang wafat, dikatakan bahwa Abu Bakar ditujuk untuk menjadi imam salat menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisinya. Bahkan ‘pun setelah Nabi SAW telah meninggal dunia, Abu Bakar Ash-Shiddiq dianggap sebagai sahabat Nabi yang paling tabah menghadapi meninggalnya Nabi SAW ini. Segera setelah kematiannya, dilakukan musyawarah di kalangann para pemuka kaum Anshar dan Muhajirindi Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru umat Islam atau khalifah Islam pada tahun 632 M.
4. Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar sebagai khalifah adalah subjek kontroversial dan menjadi sumber perdebatan. Penunjukan Abu Bakar sebagai Khalifah adalah subjek kontroversal dan menjadi sumber perpecahan pertama dan Islam, dimana umat Islam terpecah menjadi kaum sunni dan Syi’ah. Di satu sisi kaum Syi’ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib (menantu Nabi Muhammad) yang menjadi pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah sendiri, sementara kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah menolak untuk menunjuk penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Muhammad mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin. Sementara muslim Syi’ah berpendapat bahwa Nabi dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan, minum, tidur, dan lain-lain, tidak pernah meninggalkan umatnya tanpa hidayah dan bimbingan apalagi masalah kepemimpinan umat terakhir. Banyak hadits yang menjadi referansi dari kaum sunni maupun Syi’ah tentang siapa Khalifah sepeninggal Rasulullah, serta jumlah pemimpin Islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenaran pendapat masing-masing kaum tersebut, Ali sendiri secara formal menyatakan kesetiaanya (berbai’at) kepada Abu Bakar dan dua Khalifah setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni mengambarkan pernyataan ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali menjadi pendukung setia Abu Bakar dan Umar. Sementara kaum Syi’ah mengambarkan bahwa Ali melakukan baiat tersebut secara proforma, mengingat ia berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istrinya yang berbulan bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan dengan menutup diri dari kehidupan publik. Perang Ridda
5. Segera setelah suksesi Abu Bakar, beberapa masalah yang mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul. Beberapa di antaranya menolak membayar zakat walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yakni penyembah berhala. Suku-suku tersebut mengklim bahwa hanya memiliki komitmen dengan Nabi Muhammad dan dengan kematiannya komitmen tidak berlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka yang terkenal dengan nama perang Riddah. Dalam perang Riddah peperangan terbesar adalah memerangi ‘’Ibnu Habib al-Hanafi’’ yang dikenal dengan nama Musailamah al-Kazab (Musailama si pembohong), yang mengklaim dirinya sebagai Nabi baru mengganti Nabi Muhammad. Pasukan Musailamah dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid. Sedangkan Musailamah sendiri terbunuh di tangan Al Wahsyi, seorang mantan budak yang dibebaskan oleh Hindunistri Abu Sufyan karena telah berhasil membunuh Hamzah Singa Allah dalam perang Uhud. Al Wahsyi kemudian bertaubat dan memeluk Islam serta mengakui kesalahannya atas pembunuhan terhadap Hamzah. Al Wahsyi pernah berkata, ‘’Dahulu aku membunuh seorang yang sangat dicintai Rasulullah (Hamzah)bdan kini aku telah membunuh orang yang sangat dibenci Rasulullah (yaitu Nabi palsu Musailamah al-Kazab).’’
6. Setelah menstabilkan keadaan internal dan secara penuh menguasai Arab, Abu Bakar memerintahkan para jenderal  Islam melawan kekaisaran Bizantium dan kekaisaran Sassanid. Khalid bin Walid  menaklukkan Irak dengan mudah sementara ekspedisi ke Suria juga meraih sukses.
Wafat.
1. abu bakar meninggal pada tanggal 23 agustus 634 di madinah karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun. Abu bakar dimakamkan dirumah Aisyah di dekat masjid nabawi, desamping makam nabi muhammad SAW.
2. Karomah abu bakar as-siddiq fakhrur razi, tatkala menafsirkan surah al-kahfi banyak menceritakan tentang karomah para sahabat nabi terasuk didalamnya karomah abu bakar as-siddiq. Diceritakan bahwa saat mayat abu bakar dibawa dan mendekati pintu makam Rasullullah, para pengusung mengucapkan salam, “Assalamualaikum ya Rasullullah, ini abu bakar seang dilua pintu”. Tanpa diduga pintu makam langsung terbuka dan terdengar suara “masuklah orang yang dicintai kepada orang yang mencintainya”. Menurut imam taj al-subki, anu bakar memiliki 2 macam keramat, pertama mengetahui penyakit yang dialaminya membawa kematian dan mengetahui bayi yang di dalam kandungan istrinya adalah bayi perempuan.

2 comments: